Ada 4 lilin yang sedang menyala. Sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.
Lilin yang pertama berkata: �Aku adalah Damai."
"Namun manusia tak mampu menjagaku. Maka lebih baik aku mematikan diriku saja!�
Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin pertama padam.
Lilin yang kedua berkata: �Aku adalah Iman.�
�Sayang aku tak berguna lagi. Manusia tak mau mengenalku. Tak ada gunanya aku tetap menyala.�
Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
Dengan sedih giliran lilin ketiga bicara: �Aku adalah Cinta.�
�Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala. Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna. Mereka saling membenci. Bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.�
Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah lilin ketiga.
Tanpa terduga�
Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga lilin telah padam.
Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: �Eh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala. Aku takut akan kegelapan!�
Lalu ia mengangis tersedu-sedu.
Lalu dengan terharu lilin keempat berkata:
"Jangan takut. Janganlah menangis. Selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga lilin lainnya."
�Akulah HARAPAN.�
Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga lilin lainnya.
Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN. Jangan sampai kita kehilangan HARAPAN.
Lilin yang pertama berkata: �Aku adalah Damai."
"Namun manusia tak mampu menjagaku. Maka lebih baik aku mematikan diriku saja!�
Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin pertama padam.
Lilin yang kedua berkata: �Aku adalah Iman.�
�Sayang aku tak berguna lagi. Manusia tak mau mengenalku. Tak ada gunanya aku tetap menyala.�
Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
Dengan sedih giliran lilin ketiga bicara: �Aku adalah Cinta.�
�Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala. Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna. Mereka saling membenci. Bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.�
Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah lilin ketiga.
Tanpa terduga�
Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga lilin telah padam.
Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: �Eh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala. Aku takut akan kegelapan!�
Lalu ia mengangis tersedu-sedu.
Lalu dengan terharu lilin keempat berkata:
"Jangan takut. Janganlah menangis. Selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga lilin lainnya."
�Akulah HARAPAN.�
Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga lilin lainnya.
Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN. Jangan sampai kita kehilangan HARAPAN.
0 komentar:
Posting Komentar
Kalau berkenan memberikan komentar, harap menggunakan kalimat yang santun dan tidak membahas topik lain di luar konten blog ini. Terima kasih.