Ada ada saja - Anda pernah melayat kerabat yang meninggal dunia ? Tentu pernah. Setiap daerah memiliki adat istiadat tertentu dalam menyatakan duka cita kepada keluarga yang ditinggalkan. Biasanya kita akan mendatangi rumah duka atau rumah keluarga yang meninggal dunia, menyalami keluarga yang ditinggalkan, menghadiri pemakamam dan biasanya sedikit memberikan bantuan materi dan moril. Cara ini adalah cara yang biasa kita lakukan. Di saat kita dapat memberikan penghiburan kepada keluarga dan membantu kesusahannya.
Namun jaman kini sudah mulai bergeser perlahan. Melayat dengan cara lain diyakini lebih �bersahabat� karena orang yang berkunjung tidak perlu meluangkan waktu lama untuk melayat dan berinteraksi dengan keluarga. Cara ini rupanya sudah dilakukan di tahun 1980an. Seperti apakah cara lain tersebut? Cara ini cocok buat anda yang menemukan pengalaman kematian menjengkelkan , benci berdandan untuk pemakaman, pidato imam tidak pernah berakhir, dan kemudian semua yang berkeliaran di pemakaman.
Seperti restoran cepat saji, di drive thru layanan, dengan layanan drive thru di funeral home ini anda bisa memberikan penghormatan terakhir anda kepada kerabat yang meninggal tanpa harus meninggalkan kenyamanan mobil. Hanya menghadapi dinding kaca anti peluru anda bisa melihat jasad kerabat dan mengirimkan doa dalam hati. Tidak perlu berbasa-basi dengan keluarga, tidak perlu memberikan sumbangan materi, dan tentunya tidak perlu terpaksa menghadiri pemakamannya. Sangat cocok jika anda mempunyai jadwal yang angat sibuk dengan pekerjan tapi harus melayat.
Hm..kedengarannya aneh dan sedikit tidak berperasaan ya ? Namun tidak menurut si pemilik rumah duka Adam�s Funeral Home dan beberapa keluarga yang memakai jasa drive thru inilah cara yang paling cocok buat mereka. Adam�s Funeral Home adalah Rumah duka sejak tahun 1974, yang dijalankan oleh Peggy Scott Adams setelah suaminya meninggal pada tahun 2005. Manajer kantor Denise Knowles-Bragg mengatakan rumah duka ini menawarkan alternatif yang unik dan nyaman dari metode penguburan tradisional.
Cara melayat seperti ini pernah populer di tahun 1980an ketika banyak anggota geng yang meninggal akibat bentrok dengan geng lain atau pihak berwajib. Karena enggan berkumpul seperti cara tradisional, maka cara ini adalah cara yang paling baik tanpa mereka perlu berkumpul dan menghindari kejaran berwajib atau musuhnya. Jasad yang meninggal diletakan seperti boneka pajangan di etalase, lengkap dengan meti matinya. Dibalik dinding kaca anti peluru, pihak pelayat cukup memakirkan mobilnya di depan etalase, melihat jasad dan mungkin sedikit memberikan doanya. Sebelumnya pelayat dapaat mengisi buku tamu diluar agar pihak keluarga yang meninggal tahu anda memberikan penghormatan terakhir kepada yang meninggal.
Funeral home dengan sistem drive thru ini ternyata ada beberapa beroperasi di amerika, diantaranya di kota chicago dan Louisiana.
Baca juga Mengerikan Cara Yoga Untuk Bayi
0 komentar:
Posting Komentar
Kalau berkenan memberikan komentar, harap menggunakan kalimat yang santun dan tidak membahas topik lain di luar konten blog ini. Terima kasih.