Penyakit Medis Yang Dikaitkan Santet

Ilmu santet sangat dikenal masyarakat meski tak bisa dijelaskan secara ilmiah. Saking terkenalnya, penyakit-penyakit tertentu yang menunjukkan gejala aneh dan tak wajar terkadang juga dikaitkan dengan santet atau guna-guna. Berikut sahabat anehdidunia.com beberapa penyakit yang sebenarnya bisa dijelaskan secara medis namun sering disalahartikan dengan santet, seperti dikutip detikHealth, Kamis (28/3/2013):

1. Epilepsi


Epilepsi merupakan gangguan saraf yang terjadi karena otak kelebihan muatan listrik. Namun karena kurangnya informasi, kejang karena epilepsi sering disalahartikan sebagai gangguan jiwa, kesurupan bahkan santet.

"Bangkitan (kejang) epilepsi sering disalahartikan dengan gangguan jiwa. Bangkitan itu bukan karena gangguan jiwa, bukan kutukan, bukan guna-guna, hanya muatan listrik otak yang berlebihan. Istilahnya listrik otak konslet," jelas Dr Kurnia Kusumastuti, Sp.S(K), Ketua Kelompok Studi (Pokdi) Epilepsi

2. Autis
http://anehdidunia.com

"Autisme dan santet adalah 2 hal berbeda yang tidak saling berhubungan," kata pendiri Masyarakat Peduli Autisme Indonesia (MPATI), Gayatri Pamoeji, dalam buku 200 Pertanyaan & Jawaban Seputar Autisme.

Menurutnya, jika autis terjadi karena santet, maka kasus ini tidak terjadi di belahan Bumi lainnya seperti Amerika, Australia, maupun Eropa. Sebab di negara-negara maju di benua tersebut, santet tidak populer.

3. Sleep paralysis atau tindihan

http://anehdidunia.com

Terbangun tengah malam tetapi tidak bisa menggerakkan badan sama sekali sering dikaitkan dengan ditindih makhluk halus atau kena guna-guna. Namun pakar kesehatan tidur yang juga seorang dokter spesialis saraf dari RS Medistra, dr Rimawati Tedjasukmana, SpS, RPSGT, membantahnya dengan tegas.

Menurutnya, fenomena ini disebut dengan istilah sleep paralysis atau dalam Bahasa Jawa disebut tindihan. Gangguan ini erat hubungannya dengan kesehatan tidur. Sleep paralysis adalah bagian dari mimpi yang masuk ke dalam keadaan bangun. Jadi sebagian tubuh masih tidak bekerja dan otot-otot masih lemah, sementara mata sudah terbuka. "Bukan, bukan santet," tegasnya.

4. Sindrom Tourette


Sindrom Tourette adalah kelainan saraf dengan ciri khas melakukan gerakan berulang-ulang yang tidak disadari atau disebut 'tics'. Contohnya mengedipkan mata, mengangkat bahu terus menerus, kedutan pada wajah, latah dengan mengeluarkan kata-kata apa saja, bahkan kata-kata kotor.

Karena gejalanya tersebut, kelainan ini sekilas terlihat seperti gejala kesurupan atau kena guna-guna, hanya saja gejalanya bisa bertahan hingga setahun lebih. Sindrom ini umumnya dialami anak-anak berusia 12-17 tahun. Sampai saat ini, penyebabnya belum diketahui dengan pasti.

5. Indigo

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8OsF5YlkN1lHe6Zhs9x021DYLBaneyNzsCevY6_SN8xczIn1E5k0JgpC0VbO7r3Sr-1bHhx7bQYEihcDaxvDmVp9PT2NGBKMplJlomIEK2r3e47Rjz6htZAq8jAUnAJT9rT9JQn4saro/s320/indigo.jpg

Indigo artinya nila atau keunguan dan konon merujuk pada aura tubuh yang tak dimiliki sembarang orang. Seseorang dikatakan indigo jika memiliki kemampuan di luar nalar, misalnya memiliki indera keenam, kemampuan supranatural, mampu melihat makhluk halus, hingga membaca masa depan.

Meski terdengar tidak masuk akal, tapi nyatanya jumlah orang yang terlahir dengan indigo cukup banyak di seluruh dunia. Beberapa penelitian sudah dilakukan untuk mengungkap sisi ilmiahnya, namun belum membuahkan hasil yang memuaskan. Sementara masih banyak dugaan mengenai orang indigo, termasuk akibat guna-guna.

6. Skizofrenia

Ketika ada keluarga yang tiba-tiba mengalami gangguan yang ditandai dengan histeria, teriak-teriak, kurangnya kontrol atas tindakan dan emosi, tidak jarang dikira kesurupan atau kena santet. Namun bila ditilik dari sisi medis, kondisi tersebut bisa terjadi karena skizofrenia.

Skizofrenia atau sering disebut 'gila' merupakan gangguan otak parah yang biasanya mengkombinasikan halusinasi, khayalan serta gangguan pikiran dan perilaku. Penyebabnya masih belum diketahui, hanya saja para ilmuwan percaya kombinasi genetik dan lingkungan berkontribusi terhadap perkembangan penyakit ini.

Baca juga Misteri Tengkorak Tanpa Kepala

sumber:http://health.detik.com/

0 komentar:

Posting Komentar

Kalau berkenan memberikan komentar, harap menggunakan kalimat yang santun dan tidak membahas topik lain di luar konten blog ini. Terima kasih.

Next previous home